Bukankah setiap yang pergi dan datang tidak akan pernah bisa saling menggantikan?
Kebetulan itu tidak pernah ada, Sayang.
Tuhan telah mengaturnya, karena Dia tau kebutuhanmu.
Bagaimana bisa aku menyesali setiap detik yang berlalu, jika aku sadar salah satu alasan sudut bibir ini terangkat saat ku sedang mengingatmu?
Bagaimana bisa aku meratapi hari yang berlalu, jika kusadar warna di hariku semakin bertambah saat ku melihatmu?
Kau harus tau, bahwa ada yang senantiasa mencintaimu dalam diam yang baik.
Kau juga harus tau, bahwa ada yang senantiasa merindumu dalam diam yang indah.
Suaranya tak terjamah telinga, tapi doanya menggema di angkasa.
Wahai Tuhan yang Maha Baik, jika memang bukan dia, bolehkah aku tetap memintanya dengan keras kepala?
Resources: -"Kumpulan Puisi (Paulo Cuelho, Falenpratama, Umisyaftarii)"
-My own thoughts (Bisa puitis juga kan gue! :p)
No comments:
Post a Comment