Monday, April 4, 2011

Manfaat Sebuah Maaf

     Suatu malam di tahun 50an ketika menjelang tidur disebuah mushola kecil , penulis bersama beberapa teman sebaya mendapat bekal yg tak ternilai harganya dari Kyai Hasyim seorang ulama yg cukup kharismatik pada zamannya dan dilingkungannya. Kyai Hasyim itu orangnya kecil ,perawakannya kekar, sorotan matanya tajam , pembicaraannya jelas dan lugas khususnya dalam hal nilai agama. Pantaslah beliau sangat dihormati oleh jamaah dan lingkungannya.

     Ketika Kyiai Hasyim itu memulai ceritanya penulis dan semuanya mendengarkan dgn seksama kalimat demi kalimat yg keluar dari lisan kyai tsb.

     'begini anak-anak , dahulu kala dikampung ini ada seorang pemuda yg mempunyai pekerjaan kurang bagus yaitu menjadi pencuri kain kafan setiap orang mati pada malam Jum'at .Beberapa hari kemudian kuburannya sudah bolong karena bekas dibongkar untuk diambil kain kafannya. Nah , dikampung ini dulu ada seorang ibu muslimah yg usianya sudah sepuh namun ibadahnya yg rajin , terutama shalat berjamaah di mushola nenek tersebut biasanya dipanggil Buyut . Nah ,ketika orang ramai membicarakan tingkah laku seorang pemuda yg suka membongkar kuburan maka si Buyut berpesan kepada beberapa anak agar memanggil si pemuda tersebut untuk diberinya pesan.

     Setelah beberapa hari ,sang pemuda penggali kubur dan pencuri kain kafan itu datang kerumah Buyut untuk memenuhi panggilannya . Nah , dalam pertemuan itu Buyut memberikan pesan dan wanti-wanti " Kalau saya mati malam jumat atau hari jumat , jgn engkau gali kuburanku dan jangan engkau ambil kain kafanku, mengerti?' sipemuda itupun mengangguk penuh hormat kepada Buyut sesepuh satu2nya di kampungnya tsb. Karena selain sesepuh jg orangnya sangat sholehah , ramah , dermawan , dan penuh senyum . "ya ya, Buyut jgn khawatir , saya berjanji " ucap pemuda tsb. Tentu saja sang Buyut merasa lega, sebagai tanda terimakasih si pemuda itu diberinya sedikit uang untuk membeli rokok. Tak disangka sangka setelah beberapa bulan , Buyut itu meninggal pada malam Jumat yg sangat mulia dan agung. Benar memang , sampai 6 hari setelah dikubur tidak ada kejadian apa-apa dgn kuburan Buyut tersebut. Karena si pencuri kain kafan masih terbayang bayang pesan almarhumah tsb. Namun pepatah mengatakan : 'sekali anjing ya tetap anjing, walaupun berkalung emas' sekali maling ya tetap maling alaupun sudah diwanti-wanti dgn jelas. Karena di kampungnya sudah tidak ada lagi orang yg mati pada malam atau hari jumat yg berarti tidak ada rezeki atau tidak ada pemasukan , maka otak kotornya kambuh lagi , dalam benaknya tidak ada pilihan lain kecuali membongkar kuburan si Buyut itu , pikirnya . Peduli setan dgn wasiat , nasihat atau wanti-wanti yg telah diterimanya.

     Akhirnya pada suatu malam dia datangi kuburan Buyut tsb dgn membawa alat2 secukupnya termasuk lampu yg digunakan sebagai penerangnya. Ditengah malam yg gelap gulita disaat semua penduduk sedang tertidur lelap hanya suara jangkrik , belalang dan warna warninya kunang2 kuburanlah yg menjadi saksi ketika sang pemuda pencuri kain kafan mayat itu beraksi .Setelah gundukan tanah diangkat bersih , papan penutup jenazah pundiangkat satu per satu , dan terlihatlah sesosok jenazah Buyut yg kain kafannya masih terlihat bersih bahkan terlihat lebih bersih dari sebelumnya , sehingga ia bisa melihat dgn jelas tanpa sinar lampu .

     Jari jemarinya dgn lincah dan cekatan melepaskan tali temali yg mengikat jenazah bagian kepala dan kaki Buyut . Setelah kain kafan itu dibuka , betapa terkejutnya ia karena melihat seekor ular sebesar pohon kelapa yg sedang menggigit mulut Buyut. Melihat kejadian itu maka sang pencuri kain kafan berusaha untuk lari karna ketakutan dan meninggalkan jenazah si Buyut dalam keadaan telanjang .Disinilah terjadinya keajaiban yg amat sangat . , ketika si pencuri itu akan naik keatas untuk lari , ternyata kakiknya tidak bisa diangkat , terasa berat bahkan seolah-olah ada yg menarik kebawah. Dalam keadaan rasa takut yg amat sangat itu , si pencuri mendengar suara lirih dari dalam kuburan dan suara itu ditengarai sebagai suara si Buyut . "Bukankah dulu sudah berjanji tidak akan mengambil kain kafanku? Nah , sekarang apa yg kamu lihat bagaimana keadaanku?" dalam ketakutan dan gemetaran sang pencuri menjawab , "Ma..maaf Buyut , sa..saya terpaksa" . SI Buyut pun menjawab , "tahukahkamu apa dosa dan kesalahanku sehingga diazab seperti ini?" suara Buyut terdengar jelas dan gamblang . Si pencuri tidak mampu berkata apa-apa, hanya memandang dan membisu . Kemudian suara itu terdengar lagi "ini adalah 1 1 nya kesalahanku dalam seumur hidupku , yaitu suatu ketika gigiku terasa gatal , maka tanpa ormisi tanpa minta izin dan tanpa minta ikhlasnya saya merobek sedikit bambu dinding rumah seorang warga , kemudian saya gunakan untuk tusuk gigi dan mencongkel kotoran yg ad digigi saya . Rupa-rupanya si pemilik dinding itu marah dan tidak ikhlas serta tidak juga memaafkan aku . Akhirnya aku harus menerima azab dan siksa ini . Hai pemudajika engkau kasihan sama Buyut , datangilah orang itu , mintalah maaf kepadanya."

     Dan setelah kejadian itu maka si pencuri kain kafan itu hampir sebulan tidak pernah keluar rumah , selama itu hanya merenung dan terus merenung . Dalam benaknya terpikir "kesalahan buyut itu hanya 1x dalam seumur hidupnya, itupun hanya mengambil sedikit bambu dinding rumah untuk tusuk gigi , namun siksa dan azabnya sungguh mengerikan, bagaimana dgn saya?" . Karena ia mendapatkan amanat dari Buyut untuk minta maaf dan minta ridho serta ikhlas nya si pemilik rumah yg bambunya disobek oleh si Buyut , maka setelah Buyut itu dimaafkan dan diikhlaskan , maka seketika itu ular besar yg membelit dan menggigit itu lepas dan menghilang . 

~SELESAI~

No comments:

Post a Comment